Rabu, 04 Juni 2014

INSPIRASI PA SDK UNTUK SULBAR YANG LEBIH BAIK ( Bagian 4 )




 Pa SDK di Univ. Dalhousie Canada


Tulisan  Bapak DR. H. SUHARDI DUKA, MM ( PA SDK ) yang Beliau Buat disela-sela kegiatannya sebagai Kepala Daerah Kabupaten Mamuju dan Ketua DPD Partai Demokrat Prov. Sulawesi Barat di awal tahunj 2014 yang Beliau Share ( bagikan )  melalu berbagai media ,  baik cetak maupun media sosial , Beliau tujukan terkhusus kepada  seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Mamuju ,  Masyarakat Provinsi Sulbar dan Mayarakat Indonesia pada umumnya.

Dengan maksud tulus Beliau ingin berbagi rasa dan asa dengan masyarakat  itulah Warta Warga Sulbar melalui Blog WARTA WARGATA atas arahan Beliau ( Pa SDK )  kami dengan suka cita akan merilis karya tulis Beliau ini yang dimuatr di Harian " RAKYAT SULBAR " secara bersambung dimana pada bagian KEEMPAT berbicara tentang  KESEHATAN dengan judul " BERI MANFAAT  DENGAN KEBIJAKAN KESEHATAN  " ` Isinya seperti ini :

Kesehatan dalam Konteks Pembangunan menempati ruang vital . Dalam banyak Forum diskusi disebutkan bahwa Kesehatan memang bukan segalanya , namun tanpa jaminan Kesehatan , segalanya tak punya arti apa-apa.

Kekayaan melimpah , jabatn yang beerderet tak punya makna apa-apa disaat kita tak punya daya kiendali terhadap berbagai gangguan ancaman kesehatan.

Dalam skala Nasional , sektor kesehatan telah mendapatkan suntikan yang cukup signifikan . Sebanyak 37 % atau senilai Rp. 67,5 triliyun anggaran APBN sengaja digelontorkan untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia .

Lalu seperti apa dengan formulasi kebijakan di levbel provinsi Sulawesi Barat / Ini yang menarik untuk dibincangkan bersama.

Pertama, sebagai sebuah Provinsi baru intervensi kibijakan dibidang kesehatan memerlukan kecermatan . Sistim perencanaan Pembangunan dibidang kesehatanmesti ditata lebih sistimatis . Pembangunan Rumah Sakit Regional misalnya seharusnya telah mampu memberikan layanan yang bermutu kepada seluruh lapisan masyarakat . Tanpa pembedaan layanan yang sedemikian menyolok bagi warga.

Point ini urgen dikemukakan sebab sejauh ini keberadaan Rumah Sakit Regional juga sedang dalam bayang-bayang ketidak jelasan akibat adanya rencana Pembangunan Rumah Sakit Internasional . Pertanyaannya sudahkah ini dipertimbangkan dengan matang? Tidakkah lebih penting kiranya RS. Regional itu dimasimalkan keberadaannya darpada sekedar mengejar labelisasi berjuluk RS Internasional itu ?

Kedua, untuk menunjang hal itu, imfrastruktur kesehatan jauh lebih mendesak diperhatikan agar rentang kendali pelayanan tak menumpuk pada satu titik Rumah Sakit saja. Inilah yang sebetulnya menjadi tugas dan tanggung jawab bersama kedepan . Mulai dari pengelolaan Pustu, Poskesdes, PKM, RSUD, hingga RS Regional, seluruh titik ini jauh lebih penting diperhatikan keberadaannya dengan segala kelengkapan, Fasilitas kesehatan serta tenaga medis. .

Singkatnya arah kebijakan kesehatan saatnya punya nilai dan manfaat sebesar-besarnya bagi Rakyat Sulbar, Percaya ini tugas mulia bagi para pemimpin***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar